Tarif Tol Selalu Naik tapi CCTV Rusak

Mantan Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain turut menyoroti simpang siurnya kepastian bentrokan antara FPI vs Polisi Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 50.

Bentrokan itu berujung pada kematian 6 anggota FPI yang tertembak polisi. Saling tuduh antara kedua belah pihak pun tak terelakkan. Polisi mengklaim diserang terlebih dahulu, sementara FPI mengaku diserang dan diculik polisi.

Terkait dengan makin keruhnya insiden ini, CCTV di lokasi kejadian yang diharapkan jadi bukti otentik dikabarkan mati.

Menurut penelusuran Suara.com yang menghubungi call center PT Jasa Marga melalui kontak 14080, CCTV di lokasi kejadian malah belum tersedia.

“Untuk KM 50 CCTV Mobile memang tidak ada ya Pak. Saat ini belum tersedia Pak, memang untuk aksesnya terbatas,” kata petugas call center Diah.

Tengku Zul soal CCTV mati. (Twitter/@ustadtengkuzul)
Tengku Zul soal CCTV mati. (Twitter/@ustadtengkuzul)

Oleh sebab itu, Tengku Zulkarnain mempertanyakan CCTV yang diharapkan bisa menjadi alat penemu titik terang bentrokan FPI vs Polisi.

“Hampir tiap tahun tarif tol naik terus. Tapi kabar beredar CCTV rusak? Duit itu dipakai merawat fasilitas atau dikemanakan?” kata Tengku Zul melalui akun Twitternya @ustadtengkuzul, Selasa (08/12/2020).

“Hehh. Masih adakah malu yang tersisa? Wes emboh lah nek ngono,” sambungnya.

Kicauan Tengku Zul tersebut langsung mendapat beragam tanggapan dari warganet.

“Itu juga salah satu yang harus diungkap faktanya, CCTV itu MATI atau DIMATIKAN???” ujar warganet pemilik akun @syahrul***

“Bukan rusak ustad tp di matiin sementara utk latihan membantai nyawa manusia,” celetuk warganet lainnya @kapuyu***

“Aneh bin ajaib,hanya di negeri +62 cctv rusak saat terjadi penghadangan dan penembakan terhadap HRS dan anggota fpi yang mengawalnya,” sahut akun @Yuliar***

Source

CCTV Rusak Saat Bentrok

Sebelumnya Jasamarga menyatakan CCTV di sekitar KM50 mati sejak Minggu (6/12) dan baru kembali menyala pada Senin (7/12) sore.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono mengatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) untuk meminta rekaman CCTV saat bentrokan anggota polisi dan Laskar FPI di KM50 Tol Jakarta-Cikampek.

Sebelumnya Jasamarga menyatakan CCTV di sekitar KM50 mati pada Senin (7/12). CCTV mati karena terjadi gangguan pada link jaringan backbone CCTV/Fibre Optic dan membuat CCTV mulai dari KM 49 sampai dengan KM 72 mati.

“Jadi semuanya yang ada, kita ambil semuanya, kita koordinasikan dengan Jasamarga,” kata Argo di Mabes Polri, Jumat (11/12).

Argo menyampaikan proses penyelidikan dan pengumpulan barang bukti, termasuk rekaman CCTV masih terus dilakukan. Menurutnya, lewat rekaman CCTV itu akan terlihat apa yang terjadi dalam peristiwa tersebut.

“Jadi kita perlu juga biar masyarakat tahu apa yang dilakukan anggota kepolisian, biar paham,” ujarnya.

Di sisi lain, Argo menyebut pihaknya membuka ruang bagi masyarakat yang mengetahui ihwal kejadian tersebut agar menyampaikannya ke kepolisian. Polri telah membuka layanan pengaduan bagi masyarakat lewat nomor 081284298228.

“Kita akan mengumpulkan semua informasi yang ada biar tidak ada fitnah, tidak ada dusta,” ujarnya.

Dalam bentrokan tersebut, enam anggota Laskar FPI tewas ditembak aparat polisi karena dianggap melawan dan hendak melukai petugas. Namun, pihak FPI membantah melakukan penyerangan terlebih dahulu ketika para laskar tersebut mengawal Rizieq Shihab.

Polisi pun menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadi, mulai dari samurai hingga senjata tajam. Sekretaris FPI Munarman menegaskan para Laskar FPI tak membawa senjata tajam maupun pistol.

Jasamarga pun telah menegaskan bahwa CCTV dari KM 49 sampai KM 72 mati sejak Minggu (6/12). Puluhan CCTV tersebut baru kembali menyalah pada Senin (7/12) sore.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengklaim memiliki bukti rekaman kamera CCTV terkait bentrokan dengan Laskar FPI pengawal Rizieq Shihab, di Tol Cikampek.

“Ada (bukti rekaman CCTV) ini kan lagi kita bongkar,” kata kepada wartawan, Selasa (8/12).

Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo menyatakan penyidikan kasus bentrokan anggota polisi dengan Laskar FPI dilakukan secara scientific crime investigation. Listyo menyebut pihaknya akan melibatkan pengawas internal Propam Polri dan membuka ruang bagi publik yang memiliki informasi terkait peristiwa bentrokan ini.

Source