Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengoptimalkan pengamanan di titik-titik yang rawan terjadinya begal sepeda. PAN meminta Pemprov menambah CCTV hingga aparat keamanan.
“Baiknya ada optimalisasi pengamanan, CCTV ditambah dan mungkin tambah personel. Iya, lebih bagus kalau ada rutin patroli polisi dan Satpol PP,” kata Sekretaris Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Oman Rahman Rakinda kepada wartawan, Senin (2/11/2020).
Kepada pesepeda, Oman juga meminta senantiasa waspada. Dia menyarankan agar mereka melakukan kegiatan bersepeda atau gowes secara berkelompok.
“Kewaspadaan dari pengguna sepeda juga perlu. Mungkin sebaiknya bersepeda bersama-sama dalam komunitas,” katanya.
Selain itu, menurut Oman, para pengguna jalan, baik pengendara kendaraan bermotor maupun pesepeda harus saling peduli. Kepedulian dari pejalan kaki juga pun, menurutnya, penting untuk mencegah terjadinya begal sepeda.
“Yang bisa mencegah lagi adalah kepedulian sesama pengguna jalan, juga pejalan kaki,” jelasnya.
Polisi mengungkap titik rawan terjadinya begal di Ibu Kota. Selain kawasan Sudirman-Thamrin, ada sejumlah titik rawan para begal sepeda beraksi. Simak pada halaman berikutnya.
Polda Metro Jaya telah memetakan daerah-daerah yang dianggap rawan begal pesepeda. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan daerah-daerah tersebut meliputi kawasan Sudirman hingga daerah Kota Tua.
“Masing-masing Polres punya mapping masing-masing ya. Kalau secara umum di Jakarta ini kan kawasan Thamrin-Sudirman sampai dengan Jalan Merdeka Barat dan Selatan. Lalu sampai di daerah Stasiun Kota sana,” kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/11/2020).
Selain itu, Yusri mengimbau para pesepeda agar berperan dalam meminimalkan pembegalan. Pesepeda diimbau agar tidak menyimpan peralatan berharga secara terbuka.
“Kita imbau pengguna sepeda agar menjaga masing-masing keamanannya, tolong barang-barang berharga disimpan di tempat-tempat yang tidak kelihatan. Kemudian cari rute-rute yang memang jangan rute yang sepi,” terang Yusri.
Polisi pun telah melakukan serangkaian analisis terkait maraknya peristiwa pembegalan pesepeda. Menurut Yusri, peristiwa tersebut kerap kali terjadi dari pukul 06.00 WIB hingga 09.00 pagi hari.
“Hasil anev (analisis dan evaluasi) kita bahwa kejadian selama ini yang dilaporkan dan tidak dilaporkan ke kepolisian, kejadian (begal sepeda) terjadi jam 6 sampai jam 9 pagi,” ungkap Yusri.